HOMS (Arrahmah.com)
– Pengerahan lebih dari 5000 anggota milisi Syiah Hizbullah Lebanon untuk
menyerang kota Qushair di propinsi Homs, Suriah telah mengundang konflik lebih
luas di Suriah dan Lebanon. Selama dua pekan terakhir desa-desa di sekitar kota
Qushair menjadi medan pertempuran sengit mujahidin Islam dan mujahidin FSA
melawan milisi Syiah Hizbullah dan pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah.
Salah satu alasan utama serangan
besar-besaran milisi Syiah Hizbullah Lebanon ke kota Qushair adalah letak
strategis kota tersebut. Kota Qushair terletak di perbatasan Lebanon dan
Suriah. Ia merupakan jalur utama suplay senjata, amunisi dan personil militer dari
Lebanon dan Iran untuk Bashar Asad di Damaskus. Selama beberapa bulan terakhir
suplay militer dari Lebanon dan Iran untuk rezim Bashar terputus karena kota
Qushair dan beberapa kota utama lainnya di propinsi Homs berada dalam kekuasaan
mujahidin Islam dan mujahidin FSA.
Suatu fakta yang menarik adalah
peranan penting yang dimainkan oleh kelompok jihad Islam terbesar dan terkuat
di Suriah, Jabhah Nushrah, di propinsi Homs secara umum dan kota Qushair secara
khusus.
Pasukan rezim Nushairiyah Suriah,
milisi Syiah Shabihah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon selama lebih dari enam
bulan telah melakukan pengepungan ketat dan bombardir massif terhadap desa-desa
dan kota-kota di seluruh wilayah propinsi Homs. Pesawat tempur, helikopter
tempur, tank, meriam dan senapan mesin berat tak henti-hentinya membombardir
Homs.
Tiadanya persenjataan dan amunisi
yang memadai memaksa seluruh mujahidin FSA untuk mundur dari desa-desa dan
kota-kota di propinsi Homs. Jatuhnya sebagian desa dan kota ke tangan pasukan
rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya menjadi awal
bencana yang lebih mengerikan dari sekedar pengepungan dan bombardir massif
selama enam bulan lebih tersebut. Pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan
milisi-milisi Syiah pendukungnya melakukan pembantaian-pembantaian massal yang
menewaskan ribuan warga sipil muslim di Dier Baklabah, Hashawiyah, Baba Amru
dan wilayah-wilayah lain di Homs yang berhasil mereka rebut.
Penduduk muslim Homs dan muslim
Suriah secara umum telah menangkap misi pasukan Bashar Asad dan milisi-milisi
Syiah pendukungnya untuk merebut sepenuhnya propinsi Homs dan mendirikan negara
Nushairiyah baru, dengan Homs sebagai titik tolaknya. Hal itu mendorong
kecemasan luar biasa masyarakat muslim Suriah secara umum.
Dunia internasional mendiamkan saja
pembantaian-pembantaian keji terhadap ribuan warga sipil muslim sunni di Homs
oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya.
Lembaga-lembaga bantuan medis dan kemanusiaan dihalang-halangi oleh pasukan
rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya untuk melakukan
tugas kemanusiaan di propinsi Homs.
Tiada pilihan bagi tokoh-tokoh
masyarakat dan para pemuda pejuang di propinsi Homs selain menyerukan kepada
Jabhah Nushrah, kelompok jihad yang paling ditakuti oleh pasukan rezim
Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya, untuk masuk ke
propinsi Homs dan menghadang kebiadaban pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan
milisi-milisi Syiah pendukungnya.
Jabhah Nushrah merubah perimbangan
kekuatan di Homs
Jabhah Nushrah saat itu masih fokus
dalam pertempuran-pertempuran besar di propinsi Aleppo, Idlib, Dier Ezzur dan
Damaskus. Propinsi Aleppo merupakan propinsi pertama yang sebagian besar
wilayahnya telah berhasil direbut oleh mujahidin Islam dan mujahidin FSA dari
tangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah.
Di propinsi Idlib, kota strategis
Ma’arah Nukman dan beberapa kota lainnya berhasil direbut oleh mujahidin Islam
dan mujahidin FSA. Di propinsi Dier Ezzur, mujahidin juga merebut beberapa kota
penting sampai wilayah perbatasan Suriah-Irak. Sementara di propinsi Damaskus
dan Pinggiran Damaskus, mujahidin mengencangkan pengepungan terhadap rezim
Nushairiyah Suriah.
Dalam kondisi tersebut seruan
genting ditujukan oleh penduduk muslim Homs kepada Jabhah Nushrah. Seruan itu
langsung mendapat sambutan dari Jabhah Nushrah. Satu per satu kesatuan-kesatuan
dalam kelompok Jabhah Nushrah mulai menyelusup dan masuk ke propinsi Homs.
Mereka berkoordinasi dengan penduduk desa-desa dan kota-kota dalam propinsi
yang telah terisolasi selama lebih dari enam bulan tersebut.
Skala pertempuran melawan perjalanan
pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah mulai meningkat
pesat di Homs. Serangan demi serangan Jabhah Nushrah dan para pemuda pejuang
Homs tidak saja mulai menghambat pergerakan maju pasukan rezim Nushairiyah
Suriah dan milisi Syiah Shabihah. Serangan-serangan balasan Jabhah Nushrah dan
penduduk Homs bahkan mulai membuat pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi
Syiah Shabihah mengalami kerugian-kerugian besar.
Perimbangan kekuatan di Homs mulai
berubah sejak Jabhah Nushrah masuk ke propinsi itu dan mampu berkoordinasi
secara baik dengan penduduk muslim Homs. Jabhah Nushrah pun mulai mengeluarkan
senjata andalan yang selama ini sangat ditakuti oleh pasukan rezim Nushairiyah
Suriah dan milisi Syiah Shabihah; serangan bom syahid dan ranjau darat.
Di propinsi Homs, Jabhah Nushrah
tercatat melakukan beberapa serangan bom syahid yang betul-betul menimbulkan
kerugian jiwa dan materi yang sangat besar di pihak pasukan rezim Nushairiyah
Suriah dan milisi Syiah Shabihah. Dari sekian banyak serangan bom syahid
tersebut, di antaranya yang telah didokumentasikan dalam bentuk video dan
dipublikasikan secara luas adalah:
1. Serangan bom syahid terhadap
markas militer Syarkas di kota Qushair
Pada bulan Februari 2013 M Yayasan
Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah, merilis
serial ke-9 video Bidayatun Nihayah (awal keruntuhan rezim Nushairiyah
Suriah). Video Bidayatun Nihayah 9 berdurasi 6 menit dan mendokumentasikan
operasi bom syahid yang menghancurkan markas militer pasukan Nushairiyah di
kota Al-Qushair, propinsi Homs.
Mujahidin Jabhah Nushrah melakukan
serangan bom syahid terhadap markas militer rezim Suriah di Syarkas, kota
Al-Qushair pada Sabtu (1/12/2012). Markas militer itu hancur lebur terkena
ledakan bom. Tidak ada seorang pun tentara rezim Nushairiyah Suriah yang
selamat dalam serangan heroik tersebut, sebab pasca ledakan tersebut mujahidin
Brigade Al-Barra’ FSA menembak mati semua tentara yang lolos dari ledakan bom
tersebut.
Kehancuran markas militer Syarkas
dan tewasnya seluruh tentara rezim Nushairiyah dalam markas tersebut merupakan
hasil operasi jihad yang sangat gemilang. Penduduk muslim kota Al-Qushair
menyambut kesuksesan operasi jihad tersebut dengan mengadakan pawai kemenangan
di jalan raya kota Al-Qushair. Mereka meluapkan kegembiraan mereka dan
mengelu-elukan mujahidin Jabhah Nushrah dan Brigade Al-Barra’.
2. Serangan bom syahid berkekuatan
20 ton bom terhadap markas militer Masytal di kota Qushair
Sebagai pembalasan atas pembantaian
penduduk Dier Ba’labah dan Hashawiyah oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah,
mujahidin Jabhah Nushrah melakukan serangan bom syahid terhadap pangkalan
militer Masytal di kota Al-Qushair, Homs. Tidak tanggung-tanggung, serangan
syahid pada Rabu (21/1/2013) itu menggunakan truk yang mengangkut 20 ton bom!
Ini merupakan serangan bom syahid terbesar dalam sejarah jihad di Suriah.
Dalam pernyataan resminya, Jabhah Nushrah
menyatakan bahwa operasi serangan yang sangat sukses itu merupakan hasil
koordinasi antara Jabhah Nushrah dengan mujahidin Brigade al-Faruq
al-Mustaqillah dan mujahidin Brigade Asybal al-Aqidah. Dua kelompok tersebut
adalah kelompok jihad yang beranggotakan penduduk lokal Homs.
Pada bulan Maret 2013 M, Yayasan
Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah, merilis
video operasi bom syahid terbesar tersebut dalam serial ke-10 video Bidayatun
Nihayah (awal keruntuhan rezim Nushairiyah Suriah). Video Bidayatun Nihayah
10 berdurasi 12 menit.
Qushair, ajang balas dendam milisi
Syiah Hizbullah terhadap Jabhah Nushrah?
Menarik untuk dicatat, Jabhah
Nushrah melakukan dua serangan syahid dengan bom skala besar tersebut tepat di
kota Qushair. Markas-markas militer pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi
Syiah pendukungnya di kota ini benar-benar hancur lebur oleh serangan-serangan
bom syahid Jabhah Nushrah.
Sebagian besar tentara rezim
Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah di kota strategis ini telah tewas
oleh serangan bom syahid, yang dilengkapi dengan serangan-serangan susulan oleh
kelompok-kelompok mujahidin penduduk Homs.
Jabhah Nushrah telah berhasil
meruntuhkan moral pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah
pendukungnya. Jabhah Nushrah telah meningkatkan semangat jihad dan kepercayaan
diri kelompok-kelompok jihad yang berasal dari relawan penduduk Homs. Jabhah
Nushrah telah membukakan jalan bagi kelompok-kelompok mujahidin Islam dan
mujahidin FSA lainnya untuk kembali memasuki Homs. Jumlah mujahidin di
desa-desa dan kota-kota dalam propinsi Homs mengalami peningkatan.
Hal itu berefek positif bagi pihak
mujahidin Suriah. Mereka semakin gencar menghadang serangan-serangan pasukan
rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya. Bahkan, kota
Qushair dan beberapa kota lainnya berhasil “dibersihkan” dari pasukan rezim
Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya.
Tidak mengherankan apabila selama
dua pekan terakhir ini pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah
Hizbullah Lebanon mengerahkan kemampuannya secara besar-besaran untuk merebut
kembali kota Qushair. Di satu sisi, mereka harus merampas kembali kota Qushair
dari tangan mujahidin Suriah guna mengamankan jalur darat suplay militer dari
Lebanon ke untuk rezim Bashar Asad di Damaskus.
Di sisi lain, milisi Syiah Hizbullah
dan pasukan rezim Nushairiyah hendak membalaskan dendam atas kekalahan pahit
yang mereka alami dari Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok mujahidin Homs
lainnya. Bombardir massif pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah menjadi
senjata andalan guna membuka jalan milisi Syiah Hizbullah Lebanon. Tak
tanggung-tanggung, milisi Syiah Hizbullah Lebanon lebih dari 5000 anggotanya
untuk berperang di kota Qushair.
Mujahidin sunni membendung invasi
milisi Syiah Hizbullah
Secara terang-terangan, Hasan
Nashrullah pemimpin umum milisi Syiah Hizbullah Lebanon beberapa hari yang lalu
melalui salah satu stasiun TV Lebanon mengakui keterlibatan milisinya dalam
perang di Suriah. Langkah militernya itu dibiarkan saja oleh pemerintah Lebanon
dan militer Lebanon, yang dalam banyak hal tidak terlepas dari tekanan rezim
Nushairiyah Suriah dan rezim Syiah Iran.
Intervensi militer milisi Syiah
Hizbullah Lebanon secara terang-terangan di kota Qushair secara khusus dan
wilayah Suriah lainnya secara umum, nampaknya tidak akan mulus begitu saja.
Jabhah Nushrah dan mujahidin Suriah telah menghadang serangan besar-besaran
tersebut. Dan kini, para pemuda muslim sunni Lebanon pun telah menyeberang ke
kota Qushair. Bersama ulama besar Lebanon dari kota Shaida, Syaikh Ahmad
al-Asir, mereka berjihad bersama mujahidin Suriah di front pertempuran kota
Qushair. Jika milisi Syiah Hizbullah Lebanon mengklaim berperang untuk membela kaum
Syiah Lebanon di Qushair. Maka mujahidin sunni Lebanon pun menyatakan berperang
untuk membela kaum muslim sunni Lebanon di Qushair.
Perang besar telah terjadi di kota
Qushair selama dua pekan terakhir. Pada akhirnya, perjalanan waktulah yang akan
menampakkan kepada dunia internasional hasil dari pertempuran besar di kota
Qushair tersebut. Semoga Allah memberikan kemenangan kepada mujahidin Suriah
dan menghancurkan milisi Syiah Hizbullah Lebanon di kota Qushair dan kota-kota
lainnya. Aamiin.
- See more
at:
http://www.arrahmah.com/jihad/qushair-ajang-pertempuran-besar-antara-jabhah-nushrah-dan-milisi-syiah-hizbullah-lebanon.html#sthash.B5GWTiJX.dpuf
BDL: May 05, 2013