Konspirasi jahat mengaborsi gerakan
jihad dan gerakan rakyat di
Semenanjung Arab
Muhib Al-Majdi
Senin, 24 Jumadil Akhir 1434 H / 11 Maret 2013 19:17
(Arrahmah.com) – Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Shalawat dan salam senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi yang selalu tersenyum lagi ahli berperang.
Konspirasi
jahat mengaborsi gerakan jihad dan gerakan rakyat di Semenanjung Arab
Telah
sampai kepada kita berita bahwa Mentri Dalam Negeri Arab Saudi, Muhammad bin
Nayef, pada saat ini sedang berusaha mengulang apa yang dahulu telah dilakukan
oleh kakeknya, Abdul Aziz bin Saud, ketika memperalat keberadaan kelompok Ikhwanu
Man Tha’a Allah (saudara-saudara bagi orang yang taat kepada Allah,
selanjutnya disebut kelompok Ikhwan) guna menyingkirkan kekuatan-kekuatan yang
bersaing dengannya dalam kancah perebutan kekuasaan di Semenanjung Arab. Hal
itu berakhir dengan pengkhianatan kepada kelompok Ikhwan dalam peristiwa
pembantaian Sablah tahun 1929 M, setelah Abdul Aziz bin Saud berhasil
mengeluarkan sejumlah fatwa dari ulama Nejed yang memvonis kelompok Ikhwan
sebagai Khawarij!
Mentri
Dalam Negeri Arab Saudi, Muhammad bin Nayef, dan beberapa pihak dalam keluarga
dinasti Saudi saat ini berada dalam persaingan yang menyerupai permainan
rebutan kursi. Masing-masing pihak membuat rencana, mengelilingi dan saling
menyikut agar bisa menyingkirkan pihak lain dan menduduki kursi sebelum
diduduki oleh pesaingnya. Masing-masing pihak memiliki sarana-sarana sendiri
untuk menyukseskan rencananya tersebut.
Karena Mentri Dalam Negeri Arab Saudi, Muhammad bin Nayef,
memegang Dinas Intelijen, maka rencana-rencananya pun berputar sekitar operasi
intelijen. Di antaranya adalah rencana yang saat ini ia rancang dengan
memperalat berita gugurnya wakil umum Amir Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP),
Sa’id Asy-Syihri yang merupakan warga Saudi, untuk menciptakan kondisi
intelijen yang membantunya bagi mengatur kondisi yang akan melayaninya pada
masa yang akan datang.
Syaikh
Abu Sufyan al-Azdi Sa’id asy-Syihri, wakil Amir AQAP
Berita
gugurnya sang komandan Sa’id Asy-Syihri menjadi awal bagi program intelijen
yang memotivasi dan mendorong sebagian pimpinan jihad yang datang dari negeri
dua tanah suci, secara tidak langsung, untuk mengumumkan tanzhim (organisasi)
jihad indipenden secara khusus di negeri dua tanah suci dengan alasan telah
berakhirnya aliansi antara mujahidin negeri dua tanah suci dan mujahidin Yaman
dengan gugurnya komandan Sa’id Asy-Syihri saat ini dan tertangkapnya komandan
Al-Aufi sebelum ini, di mana kedua komandan itu merepresentasikan mujahidin
yang berasal dari negeri dua tanah suci dalam tanzhim Al-Qaeda Semenanjung Arab
di Yaman.Hanya saja rencana tersebut tidak saja melayani harapan Mentri Dalam
Negeri Arab Saudi, Muhammad bin Nayef, melainkan juga merealisasikan
tujuan-tujuan bersama antara kedua belah pihak, pemerintah Amerika dan
pemerintah Arab Saudi, dalam usaha mereka untuk mencerai-beraikan tanzhim
Al-Qaeda Semenanjung Arab di Yaman dengan cara mengucilkan AQAP dari dunia luar
dan “mengurungnya” sebagai tanzhim Yaman semata.
Syaikh
Fahd al-Qusha’ al-Awlaki, komandan AQAP di Yaman
Ini
merupakan langkah penting untk melemahkan AQAP di Yaman, sekaligus langkah
penting untuk mengembalikan situasi intelijen di Arab Saudi sehingga rezim Arab
Saudi meredam gerakan rakyat yang kini semakin meningkat dan aktif merespon
kebobrokan-kebobrokan rezim dan penangkapan-penangkapan (terhadap para ulama
dan aktivis); di mana saat ini telah mencapai taraf yang sangat mengkhawatirkan
rezim setelah sekelompok ulama bergabung dengan gerakan demonstrasi rakyat dan
gerakan tersebut berhasil “menggedor” pintu-pintu istana rezim!
Taktik
ini juga diikuti oleh Nouri Al-Maliki di Irak setelah ia membentuk Hizbullah
Irak guna menghantam gerakan rakyat sunni yang menuntut pelengseran Al-Maliki,
agar sebagian rakyat disibukkan dengan sebagian lainnya, sementara Al-Maliki
sendiri bisa selamat!
Hal
yang mengherankan adalah Mentri Dalam Negeri Arab Saudi, Muhammad bin Nayef,
yang beberapa tahun lalu sukses memberangus gerakan jihad di negeri dua tanah
suci, kini mencoba mengulang kesuksesan serupa!
Gelombang
pukulan intelijen negara yang menyapu Arab Saudi pada waktu tersebut dan menyebabkan
ribuan orang dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan atau tanpa tuduhan,
adalah laksana benih yang semakin tumbuh niscaya keruntuhan rezim Arab Saudi
sudah semakin dekat!
Sejarah
menjadi saksi bahwa satu-satunya kasus yang bisa menggerakkan “air yang tenang”
di negeri dua tanah suci adalah kasus ribuan ulama dan aktivis Islam yang
dijebloskan ke dalam penjara. Kasus inilah yang menarik perhatian luas rakyat
Arab Saudi dan untuk pertama kalinya mampu membentuk opini umum oposisi sejak
Kerajaan Arab Saudi didirikan!
Pertimbangan
inilah yang mendorong jajaran pimpinan Al-Qaeda di Yaman untuk mengikuti siasat
yang menguatkan keruntuhan bebas tersebut. Oleh sebab itu jajaran pimpinan
Al-Qaeda enggan melakukan operasi militer apapun di dalam negeri dua tanah suci
agar terbuka lebar-lebar ruang bagi gerakan rakyat dan memotong jalan bagi
pihak yang ingin membuat rakyat tidak ambil bagian dan berperan serta aktif
dalam gerakan demonstrasi rakyat yang semakin meningkat tersebut!
Pesan-pesan
motivasi dan dukungan terhadap demonstrasi rakyat kemudian dikeluarkan
berturut-turut oleh sang komandan, Sa’id asy-Syihri, kepada keluarganya dan
putra-putra marganya di negeri dua tanah suci untuk melanjutkan gerakan rakyat
guna menghentikan penderitaan para tawanan dalam penjara-penjara rezim Arab
Saudi. Di antaranya adalah pesan video Sa’id asy-Syihri yang berjudul “Bersama-guna
guna melengserkan rezim!”
Syaikh
Abu Bashir Nashir bin Abdul Karim al-Wuhaisyi, Amir AQAP
Guna
menambah tekanan kepada rezim, Al-Qaeda menculik wakil Konsulat Jendral Arab
Saudi di Aden. Operasi penculikan itu bertujuan memperkuat gerakan rakyat, di
mana Al-Qaeda menolak tawaran jutaan dolar bagi pembebasan wakil Konsulat
Jendral Arab Saudi, dan jajaran pimpinan Al-Qaeda bersikukuh menuntut
pembebasan para wanita yang dijebloskan ke penjara-penjara Dinas Intelijen Arab
Saudi sebagai syarat pembebasan sang wakil Konsulat Jendral.
Taktik
bijaksana yang ditempuh jajaran pimpinan Al-Qaeda ini membuat Departemen Dalam
Negeri Arab Saudi tidak mampu mencitrakan secara buruk gerakan rakyat, sehingga
memaksa Departemen Dalam Negeri membuat-buat kasus palsu agar tercipta suasana
chaos yang memungkinkan operasi intelijen. Namun Allah membongkar makar jahat
tersebut.
Tanzhim
Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP)
Pada
tahun 2011 M, pemerintah Amerika menempatkan Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP)
sebagai cabang Al-Qaeda yang paling berbahaya. Bukan karena AQAP adalah
satu-satunya cabang Al-Qaeda yang sukses mencapai Amerika lewat serangan
Detroit dan bom-bom mobil, atau karena AQAP berhasil menguasai propinsi Abyan
hanya dalam hitungan hari setelah operasi tersebut, atau karena AQAP mampu
mempertahankan eksistensinya setelah pasukan Amerika dan pasukan bayaran milisi
Shahwat melakukan serangan besar-besaran terhadap AQAP di kota-kota dalam
propinsi Abyan dan Shabwah.
Namun
lebih karena AQAP mengikuti taktik yang seimbang dan fleksibel yang membuatnya
senantiasa berada dalam kondisi sehat dalam situasi pertarungan apapun. Oleh
karenanya, AQAP merupakan pihak yang paling layak menyandang perkataan Umar bin
Khathab radhiyallahu ‘anhu:
(لاَ يَصْلُحُ
لِلْحَرْبِ إِلاَّ الرَّجُلُ اْلمَكِيثُ)
”Perang
tidak layak disandang kecuali oleh seorang yang cermat lagi hati-hati.”
Hal
ini membuat Amerika menyikapi AQAP sebagai ancaman terus-menerus. Untuk itulah
Amerika mendirikan dua pangkalan pesawat tanpa pesawat (drone) di Jibouti dan
Arab Saudi. Amerika juga mendirikan pangkalan udara terbesar mereka di
Semenanjung Arab, yaitu Pangkalan Udara Anad di Yaman Selatan.
Tindakan-tindakan
militer Amerika ini bertolak belakang dengan taktik terang-terangan Amerika
yang menahan diri dari memasuki konflik militer apapun pasca invasi militer di
Irak dan Afghanistan, khususnya setelah Amerika mengalami krisis moneter.
Syaikh
Anwar al-Awlaki, ulama senior AQAP
Hanya
saja, sulitnya memberangus Al-Qaeda di Yaman dan taktik jajaran pimpinan AQAP
yang fleksibel dalam menghadapi situasi dan kesulitan apapun yang menghambat
pergerakannya seperti dalam kasus menguasai propinsi Abyan dan kemudian mundur
dari propinsi tersebut…telah memaksa Amerika untuk lebih banyak lagi menguras
potensi mereka sendiri. Hal ini membuat sebagian analis militer menyatakan AQAP
menurunkan kwantitas operasi serangannya di Yaman guna memancing pasukan
Amerika turun di Yaman, sehingga bisa dimuali peperangan dalam bentuk yang
berbeda, seperti yang saat ini terjadi di Mali!
Selain
itu, serangan-serangan pesawat drone Amerika mulai menarik simpati rakyat Yaman
untuk mendukung Al-Qaeda. Bendera-bendera Al-Qaeda juga mulai dikibarkan dalam
aksi-aksi demonstrasi di propinsi Baidha’ sebagai reaksi atas serangan-serangan
drone yang membunuh warga sipil. Bahkan, sebagian rakyat Yaman mulai ikut dalam
operasi militer bersama Al-Qaeda, seperti terjadi dalam pertempuran yang baru-baru
ini terjadi di kota Radda’. Pertempuran ini adalah gerakan rakyat pertama yang
bisa digerakkan secara militer oleh Al-Qaeda untuk melawan Amerika dan
boneka-bonekanya.
Indikasi
yang sangat penting ini, disamping gerakan-gerakan demonstrasi damai yang terus
dimotivasi oleh Al-Qaeda di negeri dua tanah suci, memberikan kita gambaran
tentang kepemimpinan yang brilian yang mengatur dan menimbang semua peristiwa
ini.
Syaikh
Abu Zubair Adil al-Abbab, penanggung jawab bidang syariat AQAP
Hal
inilah yang membuat Amerika dan perezim-rezim boneka sekitar Yaman seperti
rezim Arab Saudi dan Kesultanan Oman mencari-cari kesempatan untuk membunuhi
jajaran pimpinan Al-Qaeda, seperti pembunuhan terhadap Syaikh Anwar al-Awlaki,
(komandan AQAP dari Yaman) Fahd Al-Qusha’ al-Awlaki, (penanggung jawab AQAP
bidang syariat) Syaikh Adil al-’Abbab, dan (wakil pimpinan umum AQAP) Sa’id
asy-Syihri.
Atau
dengan mencoba membeli loyalitas kelompok-kelompok jihad di sekitarnya seperti
yang dilakukan Amerika di Irak dengan membeli loyalitas kelompok Jaisy Islami
dan Jaisy ar-Rafidain. Atau dengan mencoba memotivasi pembelotan-pembelotan
secara tidak langsung sebagaimana yang mereka lakukan di Aljazair dengan
Az-Zawabiri dan Hathab. Atau dengan mencoba mengisolir unsur-unsur mujahidin
yang tidak berkaitan dengan asal negerinya seperti yang saat ini dilakukan oleh
Dinas Intelijen Arab Saudi di Suriah. Dan tentunya dengan beragam sarana
lainnya!
***
Namun
peristiwa-peristiwa membuktikan tanzhim Al-Qaeda Semenanjung Arab memiliki kemampuan
besar untuk tetap kokoh menghadapi konspirasi-konspirasi seperti ini dan di
bawah kondisi terburuk sekalipun.
Al-Qaeda
Semenanjung Arab menerjuni kancah peperangan perang gerilya di seluruh wilayah
Yaman, peperangan semi tradisional melawan milisi Syiah Houtsi dan perang
tradisional melawan aliansi Amerika setelah AQAP menguasai propinsi Abyan.
Peperangan-peperangan ini merupakan bukti bahwa AQAP memiliki fleksibilitas
yang mampu menguasai kondisi apapun yang dituntut oleh jenis peperangan,
sekaligus bukti bahwa struktur organisasinya tidak bisa dicerai-beraikan.
Pengalaman-pengalaman
dan kemampuan-kemampuan intelijen yang telah dialami AQAP membuat AQAP bertumpu
kepada organisasi bergerak yang Dinas-dinas Intelijen tidak mampu
memahaminya, terlebih menceri-beraikannya.
Oeh
karenanya kita bisa mengatakan bahwa pengumuman AQAP yang terakhir tentang
gugurnya wakil komandan umum AQAP, Syaikh Sa’id asy-Syihri, sama sekali tidak
mempengaruhi garis organisasi tanzhim AQAP. Ikatan antara tanzhim Al-Qaeda di Yaman
dan tanzhim induk Al-Qaeda di Khurasan (Afghanistan) serta jaringan-jaringan
Al-Qaeda lainnya membuat adanya semacam “globalisasi” organisasi, sehingga
secara otomatos jajaran pimpinan Al-Qaeda bisa mengganti kekurangan atau celah
apapun. Tanzhim Al-Qaeda sendiri bertumpu kepada ikatan aliansi-aliansi
kesukuan dan dipasok oleh potensi-potensi dan kader-kader dari seluruh negara
Arab di kawasan Teluk dan dari negeri dua tanah suci secara khusus, seperti
Syaikh Ibrahim ar-Rubaisy, Syaikh Utsman al-Ghamidi, Syaikh Asy-Syadukhi dan
lain-lain.
Selain
itu, tanzhim Al-Qaeda Semenanjung Arab dibangun di atas landasan syar’i dan manhaji,
sebagaimana cabang-cabang Al-Qaeda lainnya yang mengikuti Al-Qaeda pusat. Hal
inilah yang membedakan Al-Qaeda dari organisasi-organisasi kedaerahan dan
organisasi-organisasi nasional lainnya. Abu Mush’ab az-Zarqawi yang merupakan
warga Yordania menjadi Amir Al-Qaeda di Irak. Khalid Al-Haj yang merupakan
warga Yaman menjadi Amir Al-Qaeda di negeri dua tanah suci. Oleh karenanya
upaya-upaya untuk mengobarkan api jahiliyah “wahai orang muhajirin…wahai
orang anshar“(1) akan menemui kegagalan karena adanya kesadaran manhaji
tentang bahaya seruan-seruan jahiliyah seperti itu!
Kini
saya hanya akan mengatakan bahwa kawasan Yaman (dan Semenanjung Arab) akan
menghadapi peperangan-peperangan lokal dan peristiwa-peristiwa besar yang bisa
merubah rambu-rambu pokok peta Semenanjung Arab.
Hal
ini menuntut kita untuk mempertahankan kekuatan diri kita sendiri agar bisa
kita berdayakan dengan cara yang tepat dan dalam waktu yang tepat agar rezim
Arab Saudi tidak bisa memperalat kita, sebagaimana dahulu rezim Arab Saudi
memperalat nenek-moyang kita guna menghabisi lawan-lawan politiknya.
Seorang
mukmin tidak akan terjatuh dua kali dalam lubang yang sama. Oleh karena itu
saya mengajak kepada seluruh pemuda negeri dua tanah suci secara khusus dan
seluruh pemuda Teluk secara umum untuk mempersiapkan iman dan fisik mereka,
lalu berkoordinasi dengan saudara-saudara mereka tanzhim Al-Qaeda di Yaman guna
mempersiapkan diri bagi menghadai pertempuran yang akan datang. Sebab, Al-Qaeda
di Yaman adalah ujung tombak dalam pertempuran lokal yang akan datang.
Judul
asli artikel: Mukhathathat ijhadh al-harak al-jihadi
wa asy-sya’bi fi jaziratil Arab
Penulis: Abdullah bin Muhammad (Strategyaffairs@)
Sumber: Situs Anshar al-mujahidin
Catatan
kaki:
(1)
Seruan jahiliyah “wahai orang muhajirin tolonglah saya…wahai orang anshar
tolonglah saya” adalah seruan konflik antara mujahirin dan anshar. Sahabat
Jabir bin Abdullah berkata: “Kami berperang bersama Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa salam, pada saat itu kaum muhajirin berkumpul bersama beliau
sehingga jumlah mereka banyak. Di tengah kaum muhajirin ada seorang yang suka
bercanda. Ia memukul pantat seorang Anshar, sehingga orang Anshar itu marah
besar dan mereka saling memanggil kawan-kawannya. Orang Anshar itu berkata: “Wahai
orang-orang Anshar, tolonglah aku!”Orang muhajirin itu berkata: “Wahai
orang-orang muhajirin, tolonglah aku!”Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa
salam keluar dan bersabda: “Kenapa kalian masih saja menyerukan seruan
jahiliyah?” Beliau lantas bertanya, “Ada apa dengan mereka?” Maka
diberitahukan kepada beliau bahwa sahabat muhajirin memukul pantat seorang
Anshar. Maka beliau bersabda, “Tinggalkanlah seruan tadi, karena ia adalah
seruan yang keji.” (HR. Bukhari no. 3518 dan Muslim no. 2584)
-
See more at:
http://www.arrahmah.com/jihad/konspirasi-jahat-mengaborsi-gerakan-jihad-dan-gerakan-rakyat-di-semenanjung-arab.html#sthash.bBPir8Rh.dpuf
Bandar Lampung, Indonesia.
Tanggal : 6 May 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar