Selasa, 07 Mei 2013

Qushair, ajang pertempuran besar antara Jabhah Nushrah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon










 

HOMS (Arrahmah.com) – Pengerahan lebih dari 5000 anggota milisi Syiah Hizbullah Lebanon untuk menyerang kota Qushair di propinsi Homs, Suriah telah mengundang konflik lebih luas di Suriah dan Lebanon. Selama dua pekan terakhir desa-desa di sekitar kota Qushair menjadi medan pertempuran sengit mujahidin Islam dan mujahidin FSA melawan milisi Syiah Hizbullah dan pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah.
Salah satu alasan utama serangan besar-besaran milisi Syiah Hizbullah Lebanon ke kota Qushair adalah letak strategis kota tersebut. Kota Qushair terletak di perbatasan Lebanon dan Suriah. Ia merupakan jalur utama suplay senjata, amunisi dan personil militer dari Lebanon dan Iran untuk Bashar Asad di Damaskus. Selama beberapa bulan terakhir suplay militer dari Lebanon dan Iran untuk rezim Bashar terputus karena kota Qushair dan beberapa kota utama lainnya di propinsi Homs berada dalam kekuasaan mujahidin Islam dan mujahidin FSA.
Suatu fakta yang menarik adalah peranan penting yang dimainkan oleh kelompok jihad Islam terbesar dan terkuat di Suriah, Jabhah Nushrah, di propinsi Homs secara umum dan kota Qushair secara khusus.
Pasukan rezim Nushairiyah Suriah, milisi Syiah Shabihah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon selama lebih dari enam bulan telah melakukan pengepungan ketat dan bombardir massif terhadap desa-desa dan kota-kota di seluruh wilayah propinsi Homs. Pesawat tempur, helikopter tempur, tank, meriam dan senapan mesin berat tak henti-hentinya membombardir Homs.
Tiadanya persenjataan dan amunisi yang memadai memaksa seluruh mujahidin FSA untuk mundur dari desa-desa dan kota-kota di propinsi Homs. Jatuhnya sebagian desa dan kota ke tangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya menjadi awal bencana yang lebih mengerikan dari sekedar pengepungan dan bombardir massif selama enam bulan lebih tersebut. Pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya melakukan pembantaian-pembantaian massal yang menewaskan ribuan warga sipil muslim di Dier Baklabah, Hashawiyah, Baba Amru dan wilayah-wilayah lain di Homs yang berhasil mereka rebut. 
Penduduk muslim Homs dan muslim Suriah secara umum telah menangkap misi pasukan Bashar Asad dan milisi-milisi Syiah pendukungnya untuk merebut sepenuhnya propinsi Homs dan mendirikan negara Nushairiyah baru, dengan Homs sebagai titik tolaknya. Hal itu mendorong kecemasan luar biasa masyarakat muslim Suriah secara umum.
Dunia internasional mendiamkan saja pembantaian-pembantaian keji terhadap ribuan warga sipil muslim sunni di Homs oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya. Lembaga-lembaga bantuan medis dan kemanusiaan dihalang-halangi oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya untuk melakukan tugas kemanusiaan di propinsi Homs.
Tiada pilihan bagi tokoh-tokoh masyarakat dan para pemuda pejuang di propinsi Homs selain menyerukan kepada Jabhah Nushrah, kelompok jihad yang paling ditakuti oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya, untuk masuk ke propinsi Homs dan menghadang kebiadaban pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya.
Jabhah Nushrah merubah perimbangan kekuatan di Homs
Jabhah Nushrah saat itu masih fokus dalam pertempuran-pertempuran besar di propinsi Aleppo, Idlib, Dier Ezzur dan Damaskus. Propinsi Aleppo merupakan propinsi pertama yang sebagian besar wilayahnya telah berhasil direbut oleh mujahidin Islam dan mujahidin FSA dari tangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah.
Di propinsi Idlib, kota strategis Ma’arah Nukman dan beberapa kota lainnya berhasil direbut oleh mujahidin Islam dan mujahidin FSA. Di propinsi Dier Ezzur, mujahidin juga merebut beberapa kota penting sampai wilayah perbatasan Suriah-Irak. Sementara di propinsi Damaskus dan Pinggiran Damaskus, mujahidin mengencangkan pengepungan terhadap rezim Nushairiyah Suriah.  
Dalam kondisi tersebut seruan genting ditujukan oleh penduduk muslim Homs kepada Jabhah Nushrah. Seruan itu langsung mendapat sambutan dari Jabhah Nushrah. Satu per satu kesatuan-kesatuan dalam kelompok Jabhah Nushrah mulai menyelusup dan masuk ke propinsi Homs. Mereka berkoordinasi dengan penduduk desa-desa dan kota-kota dalam propinsi yang telah terisolasi selama lebih dari enam bulan tersebut.
Skala pertempuran melawan perjalanan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah mulai meningkat pesat di Homs. Serangan demi serangan Jabhah Nushrah dan para pemuda pejuang Homs tidak saja mulai menghambat pergerakan maju pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah. Serangan-serangan balasan Jabhah Nushrah dan penduduk Homs bahkan mulai membuat pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah mengalami kerugian-kerugian besar.
Perimbangan kekuatan di Homs mulai berubah sejak Jabhah Nushrah masuk ke propinsi itu dan mampu berkoordinasi secara baik dengan penduduk muslim Homs. Jabhah Nushrah pun mulai mengeluarkan senjata andalan yang selama ini sangat ditakuti oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah; serangan bom syahid dan ranjau darat.
Di propinsi Homs, Jabhah Nushrah tercatat melakukan beberapa serangan bom syahid yang betul-betul menimbulkan kerugian jiwa dan materi yang sangat besar di pihak pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Shabihah. Dari sekian banyak serangan bom syahid tersebut, di antaranya yang telah didokumentasikan dalam bentuk video dan dipublikasikan secara luas adalah:
1. Serangan bom syahid terhadap markas militer Syarkas di kota Qushair
Pada bulan Februari 2013 M Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah, merilis serial ke-9 video Bidayatun Nihayah (awal keruntuhan rezim Nushairiyah Suriah). Video Bidayatun Nihayah 9 berdurasi 6 menit dan mendokumentasikan operasi bom syahid yang menghancurkan markas militer pasukan Nushairiyah di kota Al-Qushair, propinsi Homs.
Mujahidin Jabhah Nushrah melakukan serangan bom syahid terhadap markas militer rezim Suriah di Syarkas, kota Al-Qushair pada Sabtu (1/12/2012). Markas militer itu hancur lebur terkena ledakan bom. Tidak ada seorang pun tentara rezim Nushairiyah Suriah yang selamat dalam serangan heroik tersebut, sebab pasca ledakan tersebut mujahidin Brigade Al-Barra’ FSA menembak mati semua tentara yang lolos dari ledakan bom tersebut.
Kehancuran markas militer Syarkas dan tewasnya seluruh tentara rezim Nushairiyah dalam markas tersebut merupakan hasil operasi jihad yang sangat gemilang. Penduduk muslim kota Al-Qushair menyambut kesuksesan operasi jihad tersebut dengan mengadakan pawai kemenangan di jalan raya kota Al-Qushair. Mereka meluapkan kegembiraan mereka dan mengelu-elukan mujahidin Jabhah Nushrah dan Brigade Al-Barra’.
2. Serangan bom syahid berkekuatan 20 ton bom terhadap markas militer Masytal di kota Qushair
Sebagai pembalasan atas pembantaian penduduk Dier Ba’labah dan Hashawiyah oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah, mujahidin Jabhah Nushrah melakukan serangan bom syahid terhadap pangkalan militer Masytal di kota Al-Qushair, Homs. Tidak tanggung-tanggung, serangan syahid pada Rabu (21/1/2013) itu menggunakan truk yang mengangkut 20 ton bom! Ini merupakan serangan bom syahid terbesar dalam sejarah jihad di Suriah.
Dalam pernyataan resminya, Jabhah Nushrah menyatakan bahwa operasi serangan yang sangat sukses itu merupakan hasil koordinasi antara Jabhah Nushrah dengan mujahidin Brigade al-Faruq al-Mustaqillah dan mujahidin Brigade Asybal al-Aqidah. Dua kelompok tersebut adalah kelompok jihad yang beranggotakan penduduk lokal Homs.
Pada bulan Maret 2013 M, Yayasan Media Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media mujahidin Jabhah Nushrah, merilis video operasi bom syahid terbesar tersebut dalam serial ke-10 video Bidayatun Nihayah (awal keruntuhan rezim Nushairiyah Suriah). Video Bidayatun Nihayah 10 berdurasi 12 menit.
Qushair, ajang balas dendam milisi Syiah Hizbullah terhadap Jabhah Nushrah?
Menarik untuk dicatat, Jabhah Nushrah melakukan dua serangan syahid dengan bom skala besar tersebut tepat di kota Qushair. Markas-markas militer pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah pendukungnya di kota ini benar-benar hancur lebur oleh serangan-serangan bom syahid Jabhah Nushrah.
Sebagian besar tentara rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah di kota strategis ini telah tewas oleh serangan bom syahid, yang dilengkapi dengan serangan-serangan susulan oleh kelompok-kelompok mujahidin penduduk Homs.
Jabhah Nushrah telah berhasil meruntuhkan moral pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya. Jabhah Nushrah telah meningkatkan semangat jihad dan kepercayaan diri kelompok-kelompok jihad yang berasal dari relawan penduduk Homs. Jabhah Nushrah telah membukakan jalan bagi kelompok-kelompok mujahidin Islam dan mujahidin FSA lainnya untuk kembali memasuki Homs. Jumlah mujahidin di desa-desa dan kota-kota dalam propinsi Homs mengalami peningkatan.
Hal itu berefek positif bagi pihak mujahidin Suriah. Mereka semakin gencar menghadang serangan-serangan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya. Bahkan, kota Qushair dan beberapa kota lainnya berhasil “dibersihkan” dari pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah pendukungnya.
Tidak mengherankan apabila selama dua pekan terakhir ini pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon mengerahkan kemampuannya secara besar-besaran untuk merebut kembali kota Qushair. Di satu sisi, mereka harus merampas kembali kota Qushair dari tangan mujahidin Suriah guna mengamankan jalur darat suplay militer dari Lebanon ke untuk rezim Bashar Asad di Damaskus.
Di sisi lain, milisi Syiah Hizbullah dan pasukan rezim Nushairiyah hendak membalaskan dendam atas kekalahan pahit yang mereka alami dari Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok mujahidin Homs lainnya. Bombardir massif pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah menjadi senjata andalan guna membuka jalan milisi Syiah Hizbullah Lebanon. Tak tanggung-tanggung, milisi Syiah Hizbullah Lebanon lebih dari 5000 anggotanya untuk berperang di kota Qushair.
Mujahidin sunni membendung invasi milisi Syiah Hizbullah
Secara terang-terangan, Hasan Nashrullah pemimpin umum milisi Syiah Hizbullah Lebanon beberapa hari yang lalu melalui salah satu stasiun TV Lebanon mengakui keterlibatan milisinya dalam perang di Suriah. Langkah militernya itu dibiarkan saja oleh pemerintah Lebanon dan militer Lebanon, yang dalam banyak hal tidak terlepas dari tekanan rezim Nushairiyah Suriah dan rezim Syiah Iran.
Intervensi militer milisi Syiah Hizbullah Lebanon secara terang-terangan di kota Qushair secara khusus dan wilayah Suriah lainnya secara umum, nampaknya tidak akan mulus begitu saja. Jabhah Nushrah dan mujahidin Suriah telah menghadang serangan besar-besaran tersebut. Dan kini, para pemuda muslim sunni Lebanon pun telah menyeberang ke kota Qushair. Bersama ulama besar Lebanon dari kota Shaida, Syaikh Ahmad al-Asir, mereka berjihad bersama mujahidin Suriah di front pertempuran kota Qushair. Jika milisi Syiah Hizbullah Lebanon mengklaim berperang untuk membela kaum Syiah Lebanon di Qushair. Maka mujahidin sunni Lebanon pun menyatakan berperang untuk membela kaum muslim sunni Lebanon di Qushair.
Perang besar telah terjadi di kota Qushair selama dua pekan terakhir. Pada akhirnya, perjalanan waktulah yang akan menampakkan kepada dunia internasional hasil dari pertempuran besar di kota Qushair tersebut. Semoga Allah memberikan kemenangan kepada mujahidin Suriah dan menghancurkan milisi Syiah Hizbullah Lebanon di kota Qushair dan kota-kota lainnya. Aamiin.
- See more at: http://www.arrahmah.com/jihad/qushair-ajang-pertempuran-besar-antara-jabhah-nushrah-dan-milisi-syiah-hizbullah-lebanon.html#sthash.B5GWTiJX.dpuf
BDL: May 05, 2013